Satu lagi penerus Ken Dedes dan Ken Arok yang terkenal dan berjaya di tanah Jawa, penerus kerajaan besar Majapahit, Raden Damarwulan. Sayangnya ia harus mati dengan tragis karena ketidakadilan yang terdapat dalam kitab Pararaton dan dituliskan sebagai naskah drama terkenal oleh pengarang Indonesia Sanoesi Pane dalam karyanya SANDHYAKALA NING MAJAPAHIT.
….
Keterangan:
Akhir cerita drama Sandhyakala Ning Majapahit ini lain sekali dengan buku yang dijadikan dasar penulisan cerita itu, yakni Serat Damarwulan. Sanusi Pane mengatakan bahwa sebagai dasar penulisan drama Sandyakala Ning Majapahit adalah Serat Damarwulan dan cerita Raden Gajah yang terdapat dalam Pararaton.
Cerita Damar Wulan diakhiri dengan kebahagiaan. Keberhasilan Damar Wulan membawa kepala Menak Jingga ke Majapahit menyebabkan dia menduduki tahta kerajaan serta dinikahkan dengan sang ratu. Damar Wulan bergelar Prabu Brawijaya serta hidup dengan kejayaannya. Sebaliknya, Sandyakala Ning Majapahit diakhiri dengan peristiwa yang tragis. Di samping Damar Wulan tidak dinikahkan dengan Ratu Majapahit, dia juga dituduh sebagai pengkhianat. Tuduhan itu mengakibatkan Damar Wulan dihukum mati. Sepeninggal Damar Wulan, kerajaan Majapahit diporakporandakan balatentara dari Kerajaan Bintara.
…..ting nang…ting…nung…dug…dug…dug….
(dalang menutup layarnya)
-tamat deh-
- sumber tulisan dan gambar: mbah google dan facebook (keywords: Sanusi Pane, Damarwulan, Sandhyakala Ning Majapahit)
KOMENTAR BERDASARKAN :
Zen Muttaqin
MENGINTEPPERTASIKAN BERDASARKAN
LOGIKA SOSIAL MASYARAKAT DAN SUASANA BATIN
DI SAAT CERITA ITU DI TULISKAN.
TUGAS SASTRAWAN ,EMGHODUPAK KEMBALI,
MEMBERI PENGUATAN MUATAN NILAI2 YANG TERKANDUNG
DALAM LOGIKA DAN INTERPRETASI MASA KINI.
Riza Gassner
Ken Dedes
Ken Dedes
Zen Muttaqin
TETAPI YANG TERJADI SELAMA INI DI SELURUH PENJURU DUNIA
SEMUA HASIL SASTRA YANG DI TULIS OLEH SASTRAWAN YANG KEMUDIAN DI JADIKAN ACUAN SEJARAH. SELALU MENGALAMI DEGRADASI INFORMASI, DEMI KEPENTINGAN PENGUASA.
KARENA PENGUASALAH YANG MEMPUNYAI ENERGY UNTUK MENDOMINASI KEBENARAN,
KEBENARAN MENURUT PENGUASA ADALAH KEBENARAN OBYEKTIP,
KEBENARAN YANG HARUS DI IKUTI OLEH BANGSANYA KINI MAUPUN NANTI.
SEKARANG ZAMANNYA BERBEDA, DENGAN TEKNOLOGY INFORMASI, YANG MENGUBAH SECARA MENDASAR PENYEBARAN INFORMASI, DAN KETERBUKAAN INFORMASI, MAKA TAK LAH BISA PENGUASAAN INFORMASI DI DOMINASI OLEH PENGUASA, KARENA ENERGY PENGUASA UNTUK MENGUASAINYA TAK PERNAH CUKUP MENGATASINYA
GLOBALISASI , ESENSINYA ADALAH PENYAMAAN PERSEPSI SELURUH UMMAT MANUSIA DI BUMI, MELALUI TEKNOLOGY INFORMASI,
JADI INFORMASI YANG ADA DISINI DENGAN CEPAT AKAN MEYEBAR DAN MENYAMAKAN PERSEPSI.
JADI TANGEH LAMUN SBY ITU AKAN MENGUASAI DENGAN MENGGUNAKAN PENCITRAAN ITU, SUNGGUH KEPUTUSAN YANG SANGAT TOLOL,
KARENA SEMUA DENGAN CEPAT TERBUKA INFORMASI DAN SEKALIGUS PENGOLAHANNYA. SEHINGGA TERBENTUK PERSEPSI YANG SAMA DI SELURUH WARGA, MAKA KEBENRAN SUBYEKTIP TAK AKAN PERNAH BISA LAGI MENJADI KEBENARAN OBYEKTIP.
SAIKI KABEH KUDU,
NGLEGENO
Ken Dedes
saat ini tanpa ada sastrawan yg jujur dan berani, semua bisa di dapatkan melalui informasi dan teknologi yg canggih, malahan kalo sastrawan yg mengikuti keinginan penguasa…dia akan ditertawakan hehehe
hehehe…ini pasti nanti jd postingan baru lagi kan Pak? tapi sayang…gak ada nama Ken Dedes disitu..tambahin dunk..wkwkwkkw…
Titi
Guyon mbak Ken !!!! hahaha
Salam hangat
Ken Dedes
mbak Titi nih ada2 aja
narsis is my country loowwwh
hehe
Titi
Imansyah Rukka
Ken Dedes
salam dari SIngosari,
KD
Cahayanusa
Ken Dedes
(jadi inget pencak silat neeeh)
hehhehe…
matur nuwun udah singgah neeh Cahayanusa